MAKALAH SISTEM OPEREASI
PENJADWALAN PROSES
Disusun Oleh :
Zulfikar Farros Ahmadin
(17116951)
UNIVERSITAS GUNDARMA
2018
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang penjadwalan proses mata
kuliah system operasi.
Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penjadwalan merupakan konsep utama dalam
multitasking, sistem operasi multi prosesor dan sistem operasi real-time penjadwalan
adalah cara atau metode berbagai proses dilaksanakan pada CPU, dimana biasanya
terdapat lebih banyak proses yang dijalankan daripada jumlah CPU yang tersedia.
Hal ini diatur oleh software scheduler dan dispatchare.
Tujuan dari multiprogramming
adalah untuk memiliki sejumlah proses yang berjalan pada sepanjang waktu, untuk
memaksimalkan penggunaan CPU. Tujuan dari pembagian waktu adalah untuk
mengganti CPU dantara proses-proses yang begitu sering sehingga user dapat
berinteraksi dengan setap program sambil CPU bekerja. Untuk sistem
unipprosesor,tidak akan ada lebih dari satu proses berjalan. Jika ada proses
yang lebih dari itu, yang lainnya akan harus menunggu sampai CPU bebas dan
dapat dijadwalkan kembali.
1. 2 Tujuan
A. Memahami tentang penjadwalan proses
pada system operasi
B. Mengetahui algoritma penjadwalan
proses
1. 3 Manfaat
A. Mampu mendeskripsikan pengertian
penjadwalan proses
B. Memahami algoritma penjadwalan proses
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1 Definisi
Penjadwalan
merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan
dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Proses penjadwalan yang
akan dibahas disini adalah proses penjadwalan sistem operasi SOLARIS, LINUX,
dan WINDOWS XP.
Sasaran
atau tujuan utama penjadwalan proses optimasi kinerja menurut kriteria
tertentu. dimana kriteria untuk mengukur dan optimasi kerja penjadwalan antara
lain :
- · Agar semua pekerjaan memperoleh pelayanan yang adil (firness).
- · Agar pemakaian prosesor dapat dimaksimumkan.
- · Agar waktu tanggap dapat diminimumkan.
- · Agar pemakaian sumber daya seimbang.
- · Turn arround time, waktu sejak program masuk ke system sampai proses selesai.
- · Efesien, proses tetap dalam keadaan sibuk tidak menganggur.
- · Agar terobosan (thoughput) dapat dimaksimumkan.
2. 2 Tipe
Penjadwalan
Terdapat 3 tipe penjadwal berada secara
bersama-sama pada sistem operasi yang kompleks, yaitu :
1. Penjadwal jangka pendek
(short term scheduller)
Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses
di antara proses-proses ready di memori utama Penjadwalan dijalankan setiap
terjadi pengalihan proses untuk memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.
2. Penjadwal
jangka menengah (medium term scheduller)
Setelah eksekusi selama
suatu waktu, proses mungkin menunda sebuah eksekusi karena membuat permintaan
layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system call. Proses-proses
tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan menuju selesai sampai
kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda dihilangkan. Agar ruang memori dapat
bermanfaat, maka proses dipindah dari memori utama ke memori sekunder agar
tersedia ruang untuk proses-proses lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk
sejumlah proses aktif.
Aktivitas pemindahan proses
yang tertunda dari memori utama ke memori sekunder disebut swapping.
Proses-proses mempunyai kepentingan kecil saat itu sebagai proses yang
tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya tertunda hilang dan dimasukkan
kembali ke memori utama dan ready.
3. Penjadwal
jangka panjang (long term scheduller)
Penjadwal ini bekerja
terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya yang harus dieksekusi.
Batch biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan sumber daya yang intensif
(yaitu waktu pemroses, memori, masukan/keluaran), program-program ini
berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama
periode aktivitas job-job interaktif rendah.
2.
3 Algoritma Penjadwalan Proses
Algorima ini merupakan proses antrian, yang mana proses
akan mendapatkan jatah waktu sebesar time quantum. Jika waktu quantumnya
selesai maka prosesnya pun selesai. Proses ini merupakan proses yang adil
karena tidak ada proses yang didahulukan, semua proses mendapatkan jatah waktu
yang sama yaitu 1/n.
Permasalahan utama pada Round Robin adalah menentukan
besarnya time quantum. Jika time quantum yang ditentukan terlalu kecil, maka
sebagian besar proses tidak akan selesai dalam 1 quantum. Hal ini tidak baik
karena akan terjadi banyak switch, padahal CPU memerlukan waktu untuk beralih
dari suatu proses ke proses lain (disebut dengan context switches time).
Sebaliknya, jika time quantum terlalu besar, algoritma Round Robin akan
berjalan seperti algoritma first come first served yang mana yang dating dahulu
akan dilayani terlebih dahulu.Time quantum yang ideal adalah jika 80% dari total
proses memiliki CPU burst time yang lebih kecil dari 1 time quantum.
1. Multiple Feedback Queue (MFQ)
Algoritma ini merupakan algoritma yang mengizinkan proses
untuk pindah antrian. Jika suatu proses menyita CPU terlalu lama, maka proses
itu akan dipindahkan ke antrian yang lebih rendah. Hal ini akan sangat
menguntungkan karena akan menggunakan waktu yang sedikit dalam pengerjaan
proses-proses tersebut. Demikian pula dengan proses yang menunggu lama maka
prose ini akan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan begitu CPU akan
bekerja dengan penuh dan M/K dapat terus sibuk. Semakin rendah tingkatnya, panjang
CPU burst proses juga semakin panjang.
2. Shortest Remaining First (SRF)
Pada algoritma ini setiap proses yang ada di ready
queue akan dieksekusi berdasarkan burst time terkecil. Hal ini
mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan karena
hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek,
sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini adalah algoritma yang optimal.
3. Higest Ratio Next (HRN)
Higest Ratio Next (HRN) Merupakan penjadwalan untuk
mengoreksi kelemahan SJF yang berprioritas dinamis. HRN Adalah strategi
penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu
layanan,tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah
pemroses, maka proses berjalan sampai selesai.
Prioritas dinamis HRN dihitung berdasarkan rumus berikut
: Prioritas = (waktu tunggu + waktu layanan ) / waktu layanan. Karena waktu
layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik,
karena waktu tunggu sebagai pembilang, maka proses yang telah menunggu lebih
lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus. Mengapa algoritma ini disebut HRN
karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap, yang berarti
waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.
4. Priority
Schedulling (PS)
Priority
Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang
memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya
masing-masing.
Prioritas suatu
proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:
- · Time limit.
- · Memory requirement.
- · Akses file.
- · Perbandingan antara burst M/K dengan CPU burst.
- · Tingkat kepentingan proses.
Priority
scheduling juga dapat dijalankan secara preemptive maupun non preemptive. Pada
preemptive, jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang
lebih tinggi daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang
berjalan tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang
tersebut. Sementara itu, pada non-preemptive, proses yang baru datang tidak
dapat menganggu proses yang sedang berjalan, tetapi hanya diletakkan di depan
queue.
Kelemahan pada
priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite blocking( starvation).
Suatu proses dengan prioritas yang rendah memiliki kemungkinan untuk tidak
dieksekusi jika terdapat proses lain yang memiliki prioritas lebih tinggi
darinya. Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan
prioritas dari setiap proses yang menunggu dalam queue secara bertahap.
5. Guaranteed
Scheduling (GS)
Penjadwalan ini
memberikan janji yang realistis (memberi daya pemroses yang sama) untuk membuat
dan menyesuaikan performance adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses
(pemakai) akan mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, sistem
harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses
sejak login dan juga berapa lama pemakai sedang login.
Kemudian jumlah
waktu CPU, yaitu waktu mulai login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah
menghitung rasio waktu CPU. Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat
diketahui, maka dapat dihitung rasio antara waktu pemroses yang sesungguhnya
harus diperoleh, yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang
telah diperuntukkan proses itu. Rasio 0,5 berarti sebuah proses hanya punya 0,5
dari apa yang waktu CPU miliki dan rasio 2,0 berarti sebuah proses hanya punya
2,0 dari apa yang waktu CPU miliki.
Algoritma akan
menjalankan proses dengan rasio paling rendah hingga naik ketingkat lebih
tinggi diatas pesaing terdekatnya. Ide sederhana ini dapat diimplementasikan ke
sistem real-time dan memiliki penjadwalan berprioritas dinamis.
BAB 3
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Penjadwalan
proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang
berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan oleh sistem komputer. Penjadwalan
bertugas menentukan proses mana yang harus berjalan serta kapan dan berapa lama
proses itu berjalan. Terdapat tiga tipe penjadwalan dalam sistem operasi yaitu
: penjadwalan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
3. 2 Saran
Adapun yang
menjadi saran kami di dalam penulisan makalah ini,kami sangat mengharapkan agar
dapat memberikan penjelasan mengenai penjadwalan proses,di era sekarang dalam
upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang di terapkan dalam
dunia pebdidikan, setidaknya makalah ini dapat memberikan gambaran atau garis
besar yang mengenai penjadwalan proses hingga dapat menjawab apa yang menjadi
penghalang dalam peningkatan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik.html
http://www.hengkikristianto.com/2014/02/cara-membuat-makalah-yang-baik-dan-benar.html
http://ryan532.blogspot.co.id/2014/11/penjadwalan-proses-pada-sistem-operasi.html
http://www.afdikosaputra.id/2017/01/makalah-penjadwalan-proses-sistem.html
http://kumpulanmakalah94.blogspot.co.id/2015/12/penjadwalan-proses-sistem-operasi.html
https://aristysaputri3.wordpress.com/sistem-operasi/penjadwalan-proses/
Komentar
Posting Komentar