ARGUMENTED REALITY
Sejarah argumented reality dimulai pada tahun 1957, Seorang laki-laki
yang dikenal dengan nama Morton Helig mulai membangun sebuah mesin bernama Sensorama,
Mesin ini memberikan pengalaman sinematis pada seluruh indra pengguna,
Mesin ini berbentuk seperti mesin arkade tahun 80an, Mesin ini dapat menyemburkan
angin pada pengguna, menggetarkan kursi yang anda duduki, memainkan suara dan
memproyeksikan lingkungan di depan dansisi kepala pengguna dalam sebuah bentuk
stereoscopic 3D.
Mesin ini sangat mengesankan dengan demo film perjalanan disekitar
Brooklynnya tetapi mesin ini tidak di jual secara komersial dan sangat mahal
membuat film tersebut untuk kalangan luas karena mengharuskan Kameramen membawa
tiga kamera sekaligus, walaupun mesin ini lebih terlihat sebagai Virtual
Reality tetapi sangat jelas terlihat ada elemen Augmented Reality yang
terlibat, dengan dua perangkat yang berada diantara pengguna dan lingkungan dan
fakta bahwa lingkungan itu adalah lingkungan itu sendiri, Dunia nyata yang
dilihat dalam situasi realtime – bahkan jika direkam.
Pada tahun 1966 Professor Ivan Sutherland dari Teknik Elektro Harvard
menemukan salah satu perangkat paling penting yang digunakan baik dalam AR atau
VR. Perangkat ini bernama Head Mounted Display atau HMD untuk singkatnya. Perangkat
ini sangat berat jika digantungkan dikepala Seseorang sehingga perangkat harus
ini digantungkan pada langit-lagit Lab, Karena itu alat ini mendapat julukan The
Sword of Damocles. Karena lahir pada awal jaman teknologi komputer, kemampuan
grafis perangkat ini cukup terbatas dan hanya menampilkan wireframe
sederhanadari model lingkungan yang dihasilkan. Meskipun demikian alat ini merupakan
langkah pertama dalam pembuatan AR.
Secara harfiah, Virtual Reality bisa diartikan sebagai hal-hal virtual
yang terasa nyata. Dan secara luas, Virtual Reality adalah proses penghapusan dunia nyata di
sekeliling kamu untuk kemudian digiring ke dunia virtual yang baru. Untuk
terealisasinya hal ini, dibutuhkan perangkat khusus yang akan membuat putusnya
kontak pengguna dengan dunia nyata. Makanya, tidak heran jika untuk menikmati
konten Virtual Reality, kamu membutuhkan headset VR, seperti Oculus Rift atau Samsung
Gear VR.
Berbeda dengan Virtual Reality yang bekerja dengan memutuskan kontak
dunia nyata dan menciptakan dunia baru secara virtual, Augmented Reality justru memperkaya dunia nyata dengan
konten virtual atau khayalan. Secara umum, Virtual Reality adalah proses
penambahan konten virtual ke dunia nyata, sehingga pengguna bisa berinteraksi
dengan konten virtual secara langsung di dunia nyata. Untuk bisa menikmati konten AR, tidak membutuhkan perangkat tambahan
lain. Tapi cukup kamera smartphone yang terintegrasi sensor Gyroscope dan Magnetic saja.
Game Pokemon GO adalah salah satu game yang mempopulerkan tren AR.
Metode Augmented Reality, Metode yang dikembangkan pada Augmented
Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking
dan Markless Augmented Reality.
1. Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas
hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan
orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga
sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan
sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan
Augmented Reality.
2. Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang
adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak
perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital,
dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality
berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang
markerless (Qualcomm, 2012).
Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality
terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat berbagai
macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face
Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking.
a. Face Tracking
Algoritma pada computer terus dikembangkan, hal ini membuat komputer
dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata,
hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di
sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain – lain. Teknik ini pernah digunakan
di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event (Widiansyah,
Firman, 2014).
b. 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara
umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada
disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
c. Motion Tracking
Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan
secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan
gerakan.
d. GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan
pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS
dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS
dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara
realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.
Kesimpulan dari argumented reality adalah memperkaya atau menambahkan
konten virtual yang dikembangkan dari virtual reality yaitu sebuah pengalihan
dunia nyata menjadi dunia virtual yang menggunakan sebuah alat yang mendukung
terjadinya gambaran virtual seperti Oculus rift atau Samsung gear vr.
Komentar
Posting Komentar